Fakta Banjir Bandang Jember yang Rendam Ratusan Rumah dan Merenggut Korban Jiwa

JATIMTIME.COM, JEMBER ||Banjir bandang yang pada Minggu sore di beberapa bagian wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, menyebabkan setidaknya 440 rumah tergenang dan berdampak pada 1.668 warga.

Salah satu daerah yang diterjang banjir bandang adalah kawasan Perumahan Bumi Mangli Permai (BMP) dan Mangli Residence di Kelurahan Mangli, Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu sore hingga menyebabkan sebuah mobil terseret derasnya banjir.

Kejadian tersebut sempat direkam oleh warga dan videonya sempat beredar di media sosial memperlihatkan sebuah mobil terseret banjir di Perumahan Bumi Mangli Permai. Bahkan jalan perumahan menjadi sungai. Sehingga warga naik ke atap atau pagar rumah yang lebih tinggi karena ketinggian banjir sudah mencapai 1 meter lebih.

Baca juga:  Perlintasan Tanpa Palang Pintu Renggut Nyawa Satu Keluarga di Pasuruan. 

Komandan Tim Basarnas Jember Rudi Prahara mengatakan pada Senin pagi ini, pihaknya menerima laporan ihwal penemuan jenazah di muara sungai pantai Pancer. Pihaknya langsung merespons temuan dengan melakukan pengecekan. “Sudah teridentifikasi sebagai bu Suliha, korban yang kemarin hilang,” kata Rudi kepada Tempo, Senin, 10 Januari 2022.

Rudi mengatakan dua korban yang meninggal itu lebih karena kecelakaan sungai. Dua korban yang kebetulan sebagai pasangan suami istri, yakni Matsirat, 50 tahun dan istrinya, Suliha ini terseret derasnya arus sungai yang deras pasca hujan cukup lebat sejak siang hari yang melanda wilayah Kabupaten Jember.

Baca juga:  Geser Motor Warga Saat Hajatan, Seorang Office Boy Dihajar Warga. 

Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo di Jember, Senin, mengatakan bahwa banjir bandang menyebabkan permukiman warga di wilayah Kecamatan Kaliwates dan Rambipuji tergenang.

Pasutri Terseret Banjir Jember: Suami Meninggal, Istri Masih Hilang
Dia merinci, banjir berdampak pada 392 rumah yang dihuni oleh 1.496 orang, termasuk 18 balita dan 15 orang lanjut usia, di Kelurahan Kaliwates, Sempursari, dan Manglidi Kecamatan Kaliwates.

Heru juga mengemukakan bahwa banjir bandang yang terjadi di wilayah-wilayah kecamatan itu terjadi karena hujan lebat menyebabkan air meluap dari Sungai Semangir.

Baca juga:  Ratusan Korban Jiwa, IPW Minta Kapolri Copot Kapolres Malang Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan

“Sungai Semangir tidak bisa menampung debit air, sehingga meluap ke permukiman warga dengan ketinggian air 100 sampai 130 cm dengan membawa material lumpur,” katanya.

Bupati Jember, Hendy Siswanto langsung turun ke lokasi banjir untuk melakukan pengecekan dampak dari banjir tersebut. Hendy mengatakan sejak Ahad siang sudah melakukan pemantauan, sehingga begitu mendengar adanya banjir, langsung siaga dan menuju lokasi.

Hendy meminta warga tetap tenang dan menyiapkan langkah-langkah antisipasi saat banjir terjadi di lingkungan tempat tinggal. Mulai dari menyimpan dokumen penting, menyiapkan alat siaga banjir dan memantau informasi dari media dan instasi yang terpercaya. (iwan)