NASIONAL || Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mereka terkait elektabilitas 3 nama capres yang akan mengikuti Pilpres 2024. Survei Indikator kali ini berfokus Provinsi Sumatera Barat yang digelar mulai 26 Juni hingga 10 Juli 2023.
Dalam survei tersebut, nama Prabowo Subianto digdaya dalam sejumlah simulasi yang dilakukan tim survei Indikator.
Berdasarkan survei Top of Mind, elektabilitas Prabowo tembus di angka 42,8 persen. Kemudian, di posisi kedua disusul Anies Baswedan dengan 34,6 persen. Sedangkan Ganjar Pranowo hanya meraup 3,9 persen.
Selanjutnya, pada simulasi 33 nama capres, Prabowo juga masih digdaya dengan 46,8 persen, disusul Anies dengan 39,7 persen, sementara Ganjar 5,4 persen.
Pada simulasi 33 nama capres, Erick Thohir, AHY dan Ridwan Kamil cukup mendapat elektabilitas masing-masing dibawah 0,5 persen.
Mengerucut pada simulasi 12 nama capres, kedigdayaan Prabowo semakin menguat dengan meraup 47,5 persen. Kemudian, Anies 38,5 persen dan Ganjar 5,1 persen. Kali ini, Erick Thohir mendapat cukup peningkatan elektabilitas menjadi 1,2 persen.
Masuk ke simulai 3 nama capres, Prabowo unggul telak dengan 48 persen. Jumlah tersebut merupakan hasil peningkatan yang signifikan terhadap elektabilitas Menhan RI tersebut dimana pada Januari 2023 lalu, Prabowo hanya meraup 39,5 perden.
Sementara Anies yang pada Januari lalu mendapat 49,6 persen mendadak anjlok pada bulan Juli dengan hanya meraih 39,5 persen.
Adapun nama Ganjar di simulasi 3 nama capres, lagi-lagi kurang favorit dengan hanya meraup 6,2 persen. Itupun, elektabilitas kader PDIP tersebut turun dari Januari lalu yang sempat mendapat elektabilitas 7,7 persen.
“Prabowo Subianto saat ini unggul dibandingkan nama-nama lain dalam berbagai simulasi. Dibandingkan dengan hasil survei Januari 2023 lalu, dukungan pada Prabowo Subianto mengalami peningkatan hingga melampaui perolehan suara Anies Baswedan yang semula terbanyak didukung di Sumatera Barat,” ujar peneliti utama Indikator, Burhanudin Muhtadi dalam konferensi persnya, Kamis, 3 Agustus 2023.
Burhanudin menjelaskan Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Sumatera Barat yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
“Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel basis 810 responden memiliki toleransi kesalahan sekitar ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” tukas Burhanudin. (iwan)