JOMBANG || Yopi Widianto (26) warga Desa Sompok, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ini harus kehilangan bayinya saat akan melahirkan di RSUD Jombang.
Kandungan Rohma ternyata sudah dalam kondisi bukaan ketiga. Dia akhirnya dirujuk ke RSUD Jombang untuk proses persalinan caesar, mengingat Rohma memiliki penyakit gula darah, darah tinggi. Sedangkan berat badan bayi dalam kandungan dalam kondisi gemuk.
Pihak rumah sakit menolak tindakan tersebut dan menyarankan agar ia lahiran normal. Saat proses persalinan pun sang Ibu tak kuasa untuk lahiran normal, akhirnya sang bayi meninggal karena terjepit dan dokter memutuskan untuk memotong kepala bayi
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang membantah adanya anggapan bahwa tidak ingin melakukan operasi caesar terhadap bayi dari seorang ibu bernama Rohmah.
Hal ini karena adanya pernyataan warga Jombang yang meminta pertanggungjawaban pihak RSUD Jombang setelah dugaan malpraktik menimpa istrinya yang akan melahirkan.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Jombang, dr Vidya Buana menjelaskan, saat tiba di RSUD Jombang, posisi bayi rohmah sudah berada di pangkal rahim sehingga dokter memutuskan untuk melahirkan normal.
“Terkait proses kelahirannya yang kemudian macet hingga menyebabkan leher bayi tercekik dan meninggal dunia,” kata dr Vidya Buana di RSUD Jombang, Senin 1 Agustus 2022.
Dia memastikan, semua prosedur persalinan Rohmah telah dijalankan dengan baik oleh pihak RSUD Jombang.
“Dokter memutuskan untuk segera menyelamatkan nyawa Rohmah dengan cara memotong kepala bayi dan mengambil tubuhnya melalui operasi sesar,” pungkasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang warga mengunggah di Twitter karena mendapatkan pengalaman buruk di RSUD Kabupaten Jombang. (iwan)