GRESIK, JATIMTIME.COM – Setelah sempat mati suri akibat pandemi Covid-19, Pudak Galeri sebagai icon Kabupaten Gresik sekaligus wadah berbagai produk UMKM Gresik kini dibuka kembali. Pudak Galeri kini hadir dengan konsep baru guna menyediakan ruang yang lebih luas bagi pegiat UMKM.
Dengan suasana tempat yang tertata rapi, didalamya terdapat 180 UMKM dan 500 produk mulai dari fashion, craft, kuliner serta berbagai produk unggulan lainnya.
Seperti yang tampak di lantai dasar sisi sebelah selatan, terdapat ruang yang menyediakan berbagai produk khusus kerajinan UMKM diantaranya sarung, kopyah, mukenah, dompet dan juga souvenir. Di sisi utara, terdapat stand khusus makanan dan minuman kemasan yang juga merupakan produk unggulan UMKM di Kabupaten Gresik.
Sementara di lantai dua, tak banyak berubah, yakni terdapat sejumlah stand yang menyediakan berbagai macam jajanan kuliner khas. Mulai dari dawet siwalan, warung kopi hingga nasi krawu khas Gresik tersedia di sana.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani yang secara langsung melakukan Re-Opening Pudak Galeri, mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik mempunyai komitmen untuk melakukan pemulihan ekonomi. Dan dibukanya kembali Pudak Galeri adalah salah satu wujud upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam pemulihan ekonomi tersebut.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik menyatakan bahwa, dibukanya kembali Pudak Galeri ini seiring dengan status Kabupaten Gresik yang telah berada pada level dua, baik dari sisi tingkat resiko penyebaran Covid-19 dan juga akselerasi vaksinasi yang sudah dilaksanakan.
“Sekarang sudah waktunya kita harus bangkit kembali untuk menghidupkan berbagai macam usaha dan juga melakukan pemulihan ekonomi. Kita buka kembali Pudak Galeri yang sempat mati suri akibat pandemi. Kita dorong pegiat UMKM untuk memulai usahanya kembali agar ekonominya berangsur pulih,” kata Gus Yani
Gus Yani melanjutkan, dengan mengusung konsep yang baru, Pudak Galeri tak hanya sebagai sentra UMKM dan kuliner saja. Namun juga terdapat sejumlah pelayanan publik untuk masyarakat. Pelayanan itu diantaranya klinik ekspor sebagai sarana konsultasi tentang tata cara ekspor, perizinan usaha UMKM hingga permodalan dengan menggandeng perbankan milik daerah yakni BPR Bank Gresik.
“Kita menghadirkan tempat khusus konsultasi terkait perizinan usaha UMKM agar pelaku UMKM lebih mudah mengurus usahanya. Tak hanya itu saja, kita hadirkan pula klinik ekspor sebagai sarana konsultasi pegiat UMKM yang ingin menjadi eksportir. Terkait permodalan, ada Bank Gresik yang siap membantu kredit permodalan. Namun semua itu harus sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Gus Yani.
Dalam kaitannya dengan pemulihan ekonomi, Gus Yani mengatakan bahwa hal ini tak lepas dari peran dan dukungan masyarakat. “Sebab tanpa adanya dukungan masyarakat, pemulihan ekonomi akan terasa berat untuk dijalanlan. Maka dari itu, saya berharap adanya peran dan dukungan masyarakat guna mensupport kami dalam upaya melakukan pemulihan ekonomi di Kabupaten Gresik,” imbuh Gus Yani. (fad)