MALANG || Status Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 bisa ditinjau ulang oleh Federari Sepakbola Dunia (FIFA). Ini menyusul kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya pada laga bertajuk Derby Jawa Timur (Jatim), Sabtu (1/10/2022).
Pada laga lanjutan Liga 1 musim ini, Arema kalah dengan skor 2-3. Kekalahan itulah yang memantik emosi suporter tuan rumah.
Aremania langsung turun ke lapangan dari tribun penonton. Alhasil, mereka bentrok dengan petugas keamanan sembari melakukan perusakan di dalam stadion yang membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Melihat tragedi berdarah ini, pengamat sepak bola Tanah Air, Akmal Marhali, menilai bisa jadi FIFA bakal meninjau ulang kembali kelayakan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, yang dijadwalkan bergulir pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
“Ingat tragedi Heysel, 29 mei 1985. Pada 31 Mei 1985 UEFA langsung menghukum klub Inggris tidak boleh terlubat dalam kompetisi Eropa selama Lima Tahun,” kata Akmal saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Minggu (2/10/2022).
Sementara itu, PSSI tengah melakukan investigasi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Langkah pertama yakni segera menurunkan tim investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam. Laga lanjutan BRI Liga 1 2022/2023 itu akhirnya dimenangkan Persebaya 3-2.
‘’Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang. Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak,’’ ujar Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
‘’PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,’’ imbuh Yunus. (iwan)