GRESIK || Prestasi membanggakan dipersembahkan Sekolah Sepakbola (SSB) Sindogres (Semen Indonesia Gresik) kelompok umur (KU) 2014. Tim sepak bola yang bermarkas di Jalan RA Kartini tersebut sukses menjuarai turnamen Surabaya Bhakti Cup di lapangan Sambikerep Surabaya, Sabtu (29/07/2023).
Turnamen Surabaya Bhakti Cup ini diikuti 16 tim yang terbagi di dua kelompok umur, KU 2012 dan KU 2014. Dengan menurunkan KU 2014, Sindogres mampu meraih hasil positif di babak penyisihan.
Mengawali babak penyisihan, SSB Sindogres bermain imbang dengan SSB Pelindo dan SSN Satria Muda dengan skor 0-0. Akhirnya dipertandingan penentuan, Sindogres lolos semifinal dengan mampu mengungguli SSB Nasional dengan skor tipis 1-0.
Dibabak Semifinal, Sindogres mampu mengakhiri perlawanan tim tuan rumah SSB Surabaya Bhakti dengan kemenangan adu Finalti.
Sindogres berhasil menjadi juara setelah pada Partai final mampu menaklukkan SSB Haggana dengan skor meyakinkan dua gol tanpa balas. Skor ini juga mengukuhkan Sindogres sebagai tim yang belum kebobolan hingga partai puncak.
Pelatih Sindogres KU 2014, Agus Irianto mengatakan, sebenarnya timnya tak pasang target pada kejuaraan tersebut. Pihaknya hanya ingin menambah jam terbang dan mengasah mental bertanding anak-anak. Sehingga mereka bisa merasakan atmosfir pertandingan.
“Alhamdulillah. Ini berkat kerjakeras pemain yang maksimal mengeluarkan kemampuannya. Mereka bermain sangat enjoy dan gembira. Mereka mampu menjalankan permainan sesuai yang diajarkan pelatih selama latihan,” ujar pelatih yang akrab disapa Pak Gigit ini.
Pada kesempatan tersebut, Agus juga mengucapkan terimaksih kepada para wali murid yang telah dengan telaten memberikan motivasi kepada anak-anak.
“Kami juga berterimakasih kepada jajaran pengurus dan orang tua siswa yang telah memberikan support luar biasa demi kemajuan para siswa,” urainya.
Agus menjelaskan SSB PSS sendiri sebenarnya tak terlalu pasang target setiap mengikuti turnamen. Sekolah sepakbola yang berhomebase di Lapangan stadion Semen Gresik tersebut fokus pada peningkatan skill anak-anak.
“Juara itu bonus. Terpenting, bagaimana anak-anak ini memiliki skill di atas rata-rata. Sehingga nantinya bisa menjadi pemain berkualitas dan dilirik tim-tim besar baik di level nasional maupun internasional,” pungkas Agus. (iwan)
