Berita  

Malam 23 Ramadhan, Tradisi Kolak Ayam Gumeno Gresik Warisan Semangat Syiar Islam 

GRESIK || Tradisi Sanggring diadakan setiap hari ke-22 bulan Ramadhan, merupakan kegiatan masyarakat setempat untuk berbagi sekaligus melestarikan budaya turun temurun yang telah dilakukan sejak tahun 1540 M pada masa dakwah Putra Sunan Giri

 

Wabup Gresik yang akrab disapa Bu Min didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Abu Hasan, saat menghadiri Semarak Sanggring ke-498 di Desa Gumeno Kecamatan Manyar, Kamis (13/23).

 

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyebut tradisi sanggring atau kolak ayam merupakan warisan semangat syiar islam yang harus tetap dilestarikan.

Baca juga:  Polisi Apresiasi 21 Tugu Pencak Silat di Pacitan Dibongkar

 

“Tradisi Sanggring kolak ayam tak lepas dari kisah Sunan Dalem, putra kedua Sunan Giri yang membangun masjid di Desa Gumeno sebagai upaya syiar Islam. Setelah tidak lama masjid yang dibangun berdiri, Kanjeng Sunan Dalem malah jatuh sakit, “kata Bu Min.

 

Atas sakit yang dialami, lanjut wabup, Sunan Dalem kemudian selalu mengonsumsi jinten dan berbagai macam campuran rempah lain yang dipadukan dengan daging ayam.

“Menurut cerita, resep tersebut diberikan langsung oleh Sunan Giri melalui mimpi yang terus dipakai sampai sekarang dan dilestarikan menjadi tradisi Sanggring kolak ayam oleh warga Desa Gumeno, “ujarnya.

Baca juga:  Hari Lanjut Usia Nasional Ke-27, Wakil Bupati Gresik Ajak Jaga Kesehatan Agar Tetap Produktif di Tengah Masyarakat

 

Wakil Bupati perempuan pertama Gresik juga mengapresiasi, peran bapak bapak dalam tradisi ini yang mengambil peran dalam memasak hingga penyajian. Ini menunjukkan tradisi semangat syiar islam Sunan Dalem yang turun temurun hingga saat ini.

 

“Kita harus senantiasa mengingat jasa-jasa beliau. Dimana dalam perjalanan syiar Islam membangun masjid disini hingga sakit kemudian sembuh dengan mengkonsumsi kolak ayam atau yang disebut Sanggring, “tandasnya.

Baca juga:  Dengan Rasa Kemanusian Anggota GKS, RAPI Dan PKN Ulurkan Bantuan Pasien Tidak Mampu

 

Di tempat sama, Kepala Desa Gumeno Hasan Fathoni menambahkan, kolak ayam (Sanggring) merupakan sejarah yang harus di lestarikan bersama. Kepatuhan kepada beliau (Sunan Dalem), maka warga Desa Gumeno selalu melanjutkan tradisi tersebut setiap hari ke 22 atau malam 23 Ramadhan.

 

“Ada 5 ramuan dalam pembuatan kolak ayam tersebut, diantaranya gula merah, jinten, daun bawang, kelapa dan ayam. Tahun ini panitia menyiapkan 220 ekor ayam kemudian dimasak menjadi 2700 porsi, “singkatnya.