Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Dinilai Tidak Serius Menangani Sekolah SDN VI Noreh yang Rusak

JATIMTIME.COM – MADURA || Sampang, Sabtu 05 Maret 202 – Mirise sekali kondisi sekolah SDN Noreh VI yang bertempat di jalan raya Noreh – Dusun Panaro’an, Desa Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang  Madura yang terabaikan oleh Dinas Pendidikan, pasalnya udah 2 tahun dibiarkan terbengkalai tampa ada perbaikan sampai saat ini.

 

Pantauan dari awak media dilokasi terlihat genteng sekolahan itu tidak ada dan kelihatan kayu atapnya yang sudah rusak semua dikarenakan hujan dan terkena panas sinar matahari, dan ruangannya kotor dan berlumut temboknya, dan terlihat banyak reruntuhan kayu yang rapuh bergelantungan.

Baca juga:  Bak Istana Raja! Hanya 1,5 Jam dari Surabaya, Sekolah Mewah di Jawa Timur Ini Punya Ekstrakurikuler Berkuda

 

Selaku kepala sekolah SDN Noreh VI (Tentrem Nurakhimah) menuturkan, terlihatnya ruangan yang kacau itu dikarenakan atapnya diturunkan 2 tahun yang lalu. Diturunkan atap sekolah tersebut dikawatirkan mengancam keselamatan siswa siswi.

 

Sementara itu ia mengaku pihaknya sudah 3 kali mengirimkan proposal pengajuan fisik ruangan kelas yang rusak yang menurutnya sejak pembangunan tahun 2021 lalu.

Baca juga:  Serahkan SK PPPK Guru Formasi 2022, Bupati Gresik Harapkan Para Guru Terus Tingkatkan Pendidikan Di Kabupaten Gresik

 

“Saya sudah 3 kali mengajukan namun belum ditanggapi, masalah yang menurunkan atap itu wali murid dan masyarakat setempat atas perintah Dinas, sejak tahun 2021 pembangunan sekolah itu udah bergelombang, karena kurang penyanggah nya, tapi kok lolos ya,” kata Tentram Nurakhimah penuh tanya.

 

Tentrem Nurakhimah melanjutkan selama ini proses belajar mengajar menggunakan ruangan seadanya, selain itu ruangan kelas 1 juga rusak parah, ia berharap semoga Dinas Pendidikan merealisasikan 4 ruangan untuk diperbaiki.

Baca juga:  Kukuhkan Bunda Paud Gresik, Gus Yani Targetkan Kualitas Pendidikan yang Layak dan Nyaman.

 

Dia menambahkan pihak Dinas Pendidikan pernah menjelaskan lambatnya bangunan ruangan kelasnya dikarenakan siswa nya sedikit. Tentrem Nurakhimah sempat membandingkan dengan SDN Noreh III yang dapat bantuan fisik tahun lalu, yang siswanya jauh lebih sedikit dari sekolahan SDN Noreh VI.

 

“Meskipun murid sedikit , kalau sekolahannya rusak masak nggak mau dibangun,” imbuh Tentrem Nurakhimah dengan kata kesal.(mlbn)