GRESIK, JATIMTIME.COM – Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPA) Kabupaten Gresik menggelar Workshop Implementasi Program Bangga Kencana tahap II bagi para kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD/SubPPKBD). Setelah sebelumnya mengajak kader di wilayah selatan Gresik, hari ini Senin (15/11) giliran kader dari wilayah Utara Gresik sebanyak 10 kecamatan yang mendapat giliran.
Program Bangga Kencana sendiri adalah salah satu program BKKBN yang memiliki kepanjangan yaitu program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana. Dengan program ini, diharapkan pembangunan dan pemberdayaan keluarga sebagai elemen terkecil dalam masyarakat bisa membawa efek kesejahteraan bagi masyarakat luas.
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah atau yang akrab dipanggil Bu Min dalam sambutannya ketika membuka kegiatan mengucapkan selamat datang kepada para kader yang sudah dikirim kecamatan dan desanya masing-masing untuk hadir di kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang dikhususkan untuk orang orang yang peduli dengan kasehatan masyarakat di kabupaten gresik,” ungkap Bu Min.
Menurut Bu Min, salah satu tugas yang harus diemban oleh para kader adalah dengan memastikan usia perkawinan yang ada di wilayah masing-masing. “Ini supaya nanti bisa melahirkan anak-anak yang sehat dan orang tuanya juga sehat,” terang Bu Min.
Selain itu, kata Bu Min sangat penting untuk memberikan pengetahuan mengenai jarak antar kelahiran anak yang ideal dan bagaimana cara menyusui bayi dengan baik terutama kepada calon ibu baru, sehingga kualitas hidup anak yang baru lahir menjadi tinggi.
Kualitas kesehatan anak ini menjadi isu nasional yang sangat penting terkait dengan stunting. Karena perkiraan tahun 2045 atau 100 tahun setelah merdeka, Indonesia akan mengalami bonus demografi dimana jumlah usia produktif akan sangat melimpah. Dengan perhitungan itu, maka anak-anak yang dilahirkan saat inilah yang nantinya menjadi aktor utama dalam bonus demografi.
Tidak tinggal diam, pemerintah Kabupaten Gresik juga sudah melakukan berbagai inovasi untuk mengawal kualitas kesehatan anak-anak termasuk diantaranya pencegahan stunting.
“Diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk juga peran njenengan semua untuk mewujudkan target pencegahan stunting. Selain itu inovasi-inovasi baru juga terus kita kembangkan, seperti contohnya teman-teman dari Dinas Perikanan kita membuat mie yang bahan dasarnya dari Ikan Bandeng,” jelas Bu Min.
Pemilihan mie bukan tanpa alasan, hal ini karena makanan berupa mie cenderung disukai oleh anak-anak sehingga diharapkan bisa dengan mudah dikonsumsi. Lebih lanjut, dengan bahan dasar Ikan Bandeng yang melimpah ruah di Gresik, maka kecukupan protein pada anak dapat terpenuhi sehingga kualitas kesehatan anak bisa menjadi lebih tinggi.
Dalam kegiatan ini, Bu Min juga memberikan perhatian terhadap alat-alat di posyandu yang digunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada anak. Ini karena dengan alat yang baik, maka data yang akan didapat juga akan akurat sehingga bisa menjadi bahan yang tepat sebagai acuan dalam pengambilan suatu kebijakan. “Nanti kita usahakan baik dari Dinkes maupun Dinas KBPP untuk melengkapi alat-alat seperti timbangan dan meteran untuk anak, sehingga nantinya data yang ada di Kabupaten Gresik ini sesuai,” ujarnya. (fad)