LINTAS9 || Kafilah Jawa Timur asal Kabupaten Gresik kembali menunjukkan kehebatannya di kancah internasional dengan meraih sejumlah prestasi membanggakan dalam Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) International 2025. Ajang bergengsi yang diselenggarakan pada 1–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang-Wajo, Sulawesi Selatan, ini menjadi bukti bahwa semangat literasi kitab kuning di kalangan santri tidak hanya sekadar tradisi, melainkan cahaya peradaban yang terus menyala.
Dalam kompetisi tersebut, Muhammad Firhad Fadhillah berhasil menyabet Juara 1 pada cabang Tarikh Putra kategori Ulya. Sementara itu, tim yang terdiri atas Ahmad Maulana Handika Pratama, Abdullah Yazid Akyas, M. Farhan Asyam Fawwaz Athaya, Muhammad Alif Al Ishaqi, dan Muhammad Jamaluddin Ahmad meraih Juara 3 dalam Lalaran Alfiyah Ibn Malik kategori Ulya. Prestasi lain datang dari tim debat bahasa Inggris yang terdiri atas Naila Rif Atil Nur Rohimah, Oothrumada Naila Sa’adah, dan Fadilllah Ayu Fitri Keisyah Al-Khalifah, yang berhasil meraih Juara Harapan 1 pada kategori Wustha/Ulya.
Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi kuat antara santri, guru, dan pembina dari Kementerian Agama Kabupaten Gresik. Plt. Kepala Kemenag Gresik, H. Muh. Ali Faig, M.H.I., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. “Prestasi ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam menumbuhkan generasi pesantren yang moderat, cerdas, dan berdaya saing global. Dengan semangat ‘Dari Pesantren untuk Dunia’, santri Gresik tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga siap berkontribusi bagi perdamaian dan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi PD Pontren Kemenag Gresik, Wayan Kurniawan, S.E., M.A., menambahkan, “Kolaborasi dan pembinaan berkelanjutan menjadi kunci kesuksesan kafilah Gresik. Kami terus mendorong para santri untuk merawat warisan turats sambil aktif merespons tantangan zaman.”
Pencapaian ini juga menjadi penegasan bahwa Gresik konsisten melahirkan santri berprestasi yang tidak hanya mendalami kitab kuning, tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional. Semangat “Merawat Lingkungan dan Menebar Perdamaiandengan Kitab Turats” yang diusung dalam ajang ini semakin memperkuat peran pesantren sebagai pusat peradaban yang relevan dengan isu global.
Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendoakan dan mendukung, sehingga para santri dapat menulis sejarah baru: dari Gresik untuk dunia.(rul)