LINTAS9 || Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik memberikan penjelasan resmi mengenai rencana pembangunan shelter feeder Trans Jawa Timur di kawasan Alun-Alun Sidayu. Menurut Dishub, shelter yang direncanakan justru akan memiliki fungsi ganda yang menguntungkan masyarakat.
“Desain shelter feeder kami rancang untuk multifungsi. Selain sebagai halte, struktur ini dapat menjadi tribun penonton bagi kegiatan olahraga yang biasa digelar di alun-alun,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Khusaini S.E., M.Si.
Khusaini menambahkan bahwa kehadiran shelter ini merupakan bagian integral dari penerapan konsep smart city di Sidayu. Menanggapi kekhawatiran Pemuda Muhammadiyah Sidayu tentang hilangnya ruang publik, Dishub menegaskan bahwa pembangunan akan tetap mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan. “Kami memahami aspirasi masyarakat untuk mempertahankan ruang hijau, karena itu desain yang kami siapkan akan bersinergi dengan lingkungan sekitar,” tambah pernyataan tersebut.
Farid, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Sidayu, mengakui adanya dukungan terhadap transportasi publik. “Kami mendukung transportasi publik, tapi jangan sampai ruang olahraga dan rekreasi warga hilang,” ujarnya. Organisasi tersebut telah mengajukan tiga lokasi alternatif, yaitu bagian utara alun-alun, pertigaan Purwodadi, dan pertigaan Ujungpangkah.
Dishub Gresik menyatakan akan mempelajari usulan-usulan alternatif tersebut, sambil tetap mempertimbangkan aspek teknis operasional Trans Jatim. “Yang pasti, kami berkomitmen untuk menciptakan solusi transportasi yang tidak hanya modern, tetapi juga ramah lingkungan dan sesuai kebutuhan masyarakat,” pungkas pernyataan Dishub.(wan)