GRESIK || Pemerintah Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, bersama ratusan warga bersiap menghidupkan kembali tradisi Rebo Wekasan selama tiga hari penuh (17-20 Agustus 2025). Jalan Raya Suci sudah dipadati stan UMKM sejak Jumat (15/8) siang, menandai dimulainya rangkaian acara warisan leluhur yang penuh makna spiritual ini.
Sekretaris Desa Suci, Mohammad Miftach, mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi: “Kami ingin gelaran budaya ini menjadi ruang kebersamaan sekaligus pelestarian kearifan lokal.” Salah satu puncak acara yang paling dinanti adalah Kirab Tumpeng Agung pada Senin (18/8) bakda Maghrib.
Uniknya, tahun ini 25 tumpeng karya warga dari tiap RW akan dikirab bersama dari Balai Desa menuju Masjid Mambaut Thoat atau Sendang Suci, berbeda dari tahun sebelumnya yang seluruhnya disediakan pemdes. “Ini bukti gotong royong warga menjaga tradisi,” tegas Miftach yang akrab disapa Cak Tak.
Ritual diawali secara khidmat dengan Khatmil Qur’an serentak di seluruh mushola desa dan Pendopo Balai Desa pada Ahad (17/8) pagi. Esok harinya, doa dan shalawat menggema di Masjid Mambaut Thoat sejak subuh butuh, dilanjutkan Selametan Desa usai kirab. Malam Selasa (19/8) akan dihangatkan oleh lantunan shalawat Nabi dan pertunjukan hadrah Banjari, sebelum puncak salat malam berjamaah tepat tengah malam.
Tak hanya ritual sakral, gebyar UMKM dan pasar malam sudah menyemarakkan kawasan sejak hari-hari sebelumnya. Pengunjung dapat menikmati kuliner khas, kerajinan lokal, serta beragam hiburan rakyat. “Rebo Wekasan bukan sekadar acara seremonial, tapi napas kehidupan masyarakat kami,” pungkas Cak Tak. (Iwan)












