GRESIK || Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani langsung melakukan sidak di RSUD Ibnu Sina. Kunjungan orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini, tidak lain adalah untuk memastikan _Universal Health Coverage_ (UHC) yang pagi ini di launching sudah berjalan di lapangan.
Tiba di RSUD Ibnu Sina, Gus Yani, begitu Bupati Fandi Akhmad Yani kerap disapa, langsung menuju ruang UGD. Disana, Gus Yani menyapa pasien yang mengantarkan putranya untuk menerima pelayanan kesehatan.
Adalah Ahmad Khusaini, warga Sindujoyo Kecamatan Gresik mengantarkan putranya Satriyo Agung untuk menerima pelayanan kesehatan setelah terjatuh dari motor dan memerlukan tindakan operasi.
Disini, Gus Yani “di lapori” Khusaini bahwa dirinya hanya cukup menunjukkan KTP dan pelayanan kesehatan dari RSUD Ibnu Sina dengan mudah dan cepat didapat.
“Alhamdulillah ini saya datang kesini hanya menunjukkan KTP dan KK saja, dan langsung dilayani RSUD Ibnu Sina. Saat ini putra saya sudah dirawat dan menunggu untuk tindakan operasi besok,” ungkap Khusaini.
Selepas berkeliling di ruang rawat inap dan menyapa satu persatu pasien, Gus Yani kembali menegaskan terkait sistem penjaminan kesehatan secara menyeluruh atau yang dikenal dengan _Universal Health Coverage_.
“Kami Pemerintah Kabupaten Gresik bersama seluruh _stakeholder_ yang ada, alhamdulillah sudah bisa menjalankan UHC. Ini tidak lain adalah untuk memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gresik, hanya dengan menggunakan KTP atau KK. Dan tentunya yang penting ketika mengakses layanan kesehatan bisa mudah dan gratis,” tegas Gus Yani.
Gus Yani juga menitip pesan bahwa UHC ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang kurang mampu, dan masyarakat yang kurang mampu bisa tetap berkontribusi dengan melaksanakan BPJS secara mandiri dengan tujuan mambantu sesama.
Pelayanan UHC ini bisa diterima masyarakat Gresik pada 32 puskesmas, 51 klinik, dan 10 dokter praktik mandiri sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan tingkat rujukan, sudah disiapkan 2 rumah sakit pemerintah dan 17 rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Gresik.
“Ini menandakan bahwasanya, seluruh ekosistem kesehatan yang ada di Kabupaten Gresik kita libatkan. Tujuannya adalah sinergitas dan kolaborasi bersama-sama untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat dari desa hingga kota di Kabupaten Gresik,” terang Gus Yani.
“Kalaupun nanti ada klinik atau faskes yang belum masuk dalam daftar tersebut, maka kita dorong agar bisa masuk. Ada syarat dan ketentuan bagi faskes yang ingin ikut serta dalam pelaksanaan UHC, tinggal dilengkapi saja syarat standart faskes tersebut dan bisa koordinasi dengan Dinkes dan BPJS Kesehatan Gresik,” tambahnya.