JATIMTIME.COM – MALANG || Pelajar SMAN 8 Kota Malang terkonfirmasi Covid-19, diketahui ada tiga orang yang teridentifikasi terpapar positif Virus Covid-19. Hal ini menyebabkan pembelajaran tatap muka (PTM) pun dihentikan sementara. Pembelajaran daring kembali dilakukan sejak Senin 31 Januari 2022 ke semua kelas di sekolah yang ada di Jalan Veteran, Kota Malang.
Pantauan di SMA 8, terlihat sepanjang hari Senin (31/1/2022), tak ada aktivitas belajar mengajar di sana. Sekolah tertutup dengan penjagaan petugas keamanan sekolah. Sebelumnya, ada dua sekolah yang terlebih dahulu menghentikan PTM 100 persen lantaran adanya kasus Covid-19. Kedua sekolah ini yakni MAN 2 Kota Malang dengan 37 siswa dan tenaga pendidiknya yang positif Covid-19, serta MIN Kota Malang dengan dua siswa yang terpapar Covid-19.
Kepala Sekolah SMAN 8 Kota Malang Anis Isrofin menjelaskan, awalnya ada satu anak di kelas XII akselerasi yang terlebih dahulu terkonfirmasi positif Covid-19. Sang siswa sebelumnya baru saja menjalani operasi rahang di sebuah rumah sakit di Kota Malang. Namun tiba-tiba ada laporan yang masuk ke Puskesmas Dinoyo dan sekolah bahwa sang anak ini terkonfirmasi positif Covid-19.
“Sebenarnya satu orang habis operasi rahang kemudian karena positif kemudian otomatis dia nyampaikan ke puskesmas, bahwa puskesmas langsung ke sini. Informasi orang tuanya habis operasi rahang di Malang. Dia pada waktu operasi baik-baik saja. Jumat masih Sekolah, seminggu lalu,” ucap Anis saat dikonfirmasi wartawan.
Dari hasil satu siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 itulah, akhirnya Satgas Covid-19 Kota Malang melakukan tracing dan testing ke para siswa yang memiliki kontak erat, dengan siswa pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19. Total dari tracing dan testing itu ada 32 orang yang dilacak, 21 orang merupakan pelajar dan 11 orang guru yang sempat kontak erat dengan yang bersangkutan.
“Makanya hasil ada perkembangan, ternyata ada tambahan dua, nanti di PCR nunggu dua tiga hari itu, ada tambahan dua anak kelas itu,” ungkapnya.
Kini ketiga anak yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu disebut Anis dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Bahkan ia mengaku sempat berkomunikasi melalui sambungan video pada Senin pagi.
“Semuanya tanpa gejala, semuanya baik-baik saja, diminta isolasi mandiri 10 hari sampai masa inkubasi hilang. Ketiganya sudah divaksin komplit, dua dosis semua vaksinnya,” terangnya.
Saat ini guna meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19, pihak sekolah memutuskan melakukan sekolah daring seluruhnya. Sebelumnya sekolah daring hanya diberlakukan pada satu kelas akselerasi yang sempat kontak erat dengan satu murid yang positif Covid-19.
“Jadi melokalisir satu kelas itu, langsung saya daringkan. Tetapi yang namanya orang tua resah, akhirnya kita daringkan semua. Yang kelas lain karena kepanikan orang tua, sebenarnya sehat dan mereka kepengen tatap muka, tapi karena kepanikan orang tua saja. 918 siswa, karena faktor keselamatan dan kesehatan. Jadi semuanya kita daringkan,” pungkasnya. (iwan)