Temui Demo Penolakan Kenaikan BBM, Bu Min Akan Teruskan Aspirasi ke Pemerintah Pusat. 

GRESIK || Aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kabupaten Gresik, Kamis (15/9/2022) Siang.

 

Massa aksi menyampaikan aspirasi mahasiswa ke pemerintah di gedung DPRD dan Kantor Bupati Gresik. Mereka menyatakan menolak kenaikan harga BBM yang resmi diberlakukan pemerintah pusat sejak Sabtu (3/9) lalu.

Baca juga:  Buka Konferensi Ke-XI PAC Fatayat NU Bungah, Bu Min Harap Fatayat NU dan Pemkab Gresik Dapat Berjalan Selaras

 

Merespon protes tersebut, Wabup menyatakan akan menyampaikan aspirasi massa kepada pemerintah pusat sebagai pengambil kebijakan.

 

“Apa yang adik – adik sampaikan akan kami teruskan melalui Bupati Gresik kepada pihak yang mengambil keputusan, karena kebijakan ini tidak dari kami namun mengikuti aturan dari pemerintah pusat,” kata Wabup.

Wabup menghimbau, kepada mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa untuk tidak anarkis, dan tidak menutup jalan yang dapat mengganggu aktifitas kepentingan masyarakat yang lain.

Baca juga:  Gebyar HAN 2023, Wabup Gresik Bu Min Sebut Peran Pers Bantu Percepat Tersosialisasinya Pemenuhan Hak Anak di Masyarakat

 

Selain itu masa aksi juga menuntut Pemerintah Kabupaten Gresik untuk memastikan bantuan BBM subsidi dan bantuan sosial lainnya tepat sasaran.

 

Wabup menjelaskan, terkait subsidi dan bantuan lainnya pasca kenaikan BBM akan diberikan pemerintah pusat kepada yang berhak sesuai by name by adress. Gresik tidak bisa menentukan, namun Bupati tetap akan memberikan bantuan lainnya tersebut kepada orang – orang yang berhak melalui APBD akan kita lakukan.

Baca juga:  Gresik Gelar Kejuaraan Atletik Tingkat Provinsi, Kualifikasi PON Cabor Atletik

 

“Pemerintah Kabupaten Gresik memastikan bantuan sosial tepat sasaran, kepada warga yang terdampak kenaikan BBM yang tidak tercover oleh pusat, karena pusat sudah punya nama nama sendiri siapa – siapa yang dibantu, jadi kami tidak bisa menentukan,” pungkasnya.