JATIMTIME.COM – GRESIK || pemerintah namun banyak ditemukan bantuan yang kurang tepat sasaran. Salah satu warga Balongpanggang Gresik yang hidup berkecukupan dengan memiliki mobil dan rumah pribadi, namun masih tetap mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Kepala Desa Tenggor Kecamatan Balongpanggang, Kowianto dibuat heran melihat salah satu warganya tersebut. Ia sendiri tak bisa menjelaskan mengapa orang yang berkecukupan tetap saja mendapatkan bantuan PKH.
Kowianto merasa heran kalau warga yang bersangkutan tidak merasa malu ketika petugas menempelkan stiker bantuan program dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut di depan rumahnya. Stiker itu lengkap dengan tulisan nama penerima sebagai daftar penerima bantuan PKH dan BPNT.
“Meskipun mereka sudah mampu, tapi mereka sangat senang menerima bantuan. Saya sendiri heran,” ungkap Kowianto. Senin (18/4/2022).
Penempelan stiker tersebut sebagai tanda jika yang bersangkutan salah satu penerima bantuan meski punya mobil tapi menerima bantuan sosial berupa PKH dan BPNT. Kowianto pun tak bisa berbuat banyak. Kendati demikian, dirinya dan petugas lainya tetap menempelkan stiker tanda penerima PKH.
“Saya ingatkan jangan sekali-kali melepaskan atau merusak stiker, yang sudah dipasang oleh petugas di rumah penerima bantuan sosial. Kalau dilepas ada sanksinya,” paparnya.
Sementara itu, Camat Balongpanggang, M Amri, turut mempertanyakan seleksi data penerima. Menurutnya, perlu ada konsep ulang penerima bantuan dari kategori keluarga miskin tersebut. Hal ini agar di lapangan tidak terjadi kekeliruan hingga menimbulan batuan tidak tepat sasaran.
“Sehingga jangan sampai dari hasil lapangan yang terlihat cenderung sudah cukup, kasihan bagi warga warga yang belum dapat bantuan, namun dengan standar mereka benar benar keluarga miskin,” tegasnya. (iwan)