Perlintasan Tanpa Palang Pintu Renggut Nyawa Satu Keluarga di Pasuruan. 

PASURUAN || Satu keluarga tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu, di Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur, kelima korban meninggal di lokasi kejadian, Minggu pagi (1/1/2023).

 

Lima korban itu di antaranya, ayah, ibu dan 3 anaknya yang dikenal agamis dan baik dengan tetangga. Bahkan, satu dari 3 anaknya itu merupakan khafiza Alquran.

 

Kronologi kejadian bermula saat M Said memboceng istri dan 3 anaknya dengan motor matik hendak mengikuti pengajian rutinan yasinan tertabrak kereta tawang alun di perlintasan rel tanpa palang pintu, di Desa Rejosolor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Sabtu malam (31/12/2022).

Baca juga:  Diduga Depresi, Siswi SMK Tewas Tertabrak Kereta Api di Pasuruan. 

 

Lima orang meninggal dunia seketika dan jasadnya di larikan ke RSUD dr Sudarsono, Kota Pasuruan. Diduga kuat, kecelakaan tersebut terjadi karena sang ayah yang menyetir sepeda motor tidak mendengar atau tidak mengetahui jika ada kereta api dari arah barat yang sedang melintas sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari.

 

Dari pantauan, mobil ambulans membawa jenazah kelima korban untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum, Kelurahan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Baca juga:  Polres Pasuruan Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Kabel Telkom

 

Satu persatu, jenazah korban dimasukan ke liang lahat. Mereka di antaranya, M Said (ayah), Mina Kumairi (ibu), serta tiga orang anaknya, Annisa, Hikmah dan balita bernama Muhammad Faizin dimakamkan berdampingan. Mereka adalah warga Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

 

Ratusan orang memberikan penghorhmatan terakhir pada korban yang dikenal alim itu. Bahkan, kerabat dan tetangga mengaku kehilangan atas kepergian selama-lamanya keluarga M Said.

Baca juga:  Terjatuh Saat Menyenggol Bus, Pemuda Gadingrejo Pasuruan Tewas Terlindas Tronton. 

 

Di mata kerabatnya, sebelum meninggal dunia, almarhum Said, setiap harinya bekerja sebagai penjual barang pecah belah dan memiliki satu istri dan empat orang anak.

 

“Sementara anaknya yang sulung masih tinggal di pondok pesantren, di wilayah Kabupaten Pasuruan, sehingga tinggal satu anak dari almarhum Muhammad Said yang masih hidup. Annisa adalah hafiza quran sudah 10 juz,” kata Ketua RT, Sofwan. (iwan)