GRESIK, JATIMTIME.COM – Plengsengan penahan longsor sepanjang 80 meter yang berada di Dusun Margonoto, Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas kini telah selesai seratus persen pembangunannya.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menyebutkan, pembangunan plengsengan itu merupakan sebuah bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah dan juga perusahaan sekitar melalui CSR (Corporate Sosial Responcibility) sebagai upaya dalam mitigasi bencana.
Sebelumnya, Camat Kebomas mewakili Pemerintah Kabupaten Gresik bersama 6 perusahaan sekitar melakukan pembicaraan untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor di Dusun Margonoto tersebut.
Hasilnya 6 perusahaan yakni, PT. Multiguna Indonesia, UD. Sumber Berkat, PT. Surya Alaska Indonesia, PT. Mahakarya Rotanindo, PT. Indospring serta PT. Segatama Lestari sepakat untuk bekerjasama membangun penahan longsor berupa plengsengan sepanjang 80 meter melalui program CSR (Corporate Social Responcibility).
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik saat menghadiri peresmian plengsengan itu mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah responsive yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam mitigasi bencana. “Kami sangat berterima kasih atas kontribusi perushaaan melalui CSR dalam hal mitigasi bencana. Ini adalah bentuk kesadaran perusahaan yang merasa terpanggil dan peduli terhadap lingkunganya,” kata Gus Yani.
Saat ini hampir diseluruh wilayah di Indonesia sedang pada cuaca ekstrim, termasuk di Kabupaten Gresik yang rawan terhadap terjadinya bencana Hidrometeorologi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan mitigasi bencana guna meminimalisir dampak terjadinya bencana tersebut.
“Kami terus mendorong seluruh jajaran, termasuk para camat di wilayah resiko bencana untuk terus berkoordinasi stake holder terkait dalam hal ini perusahaan di sekitar wilayah masing-masing. Gunanya adalah untuk membentuk kolaborasi termasuk dalam hal mitigasi bencana,” pungkasnya.
Seperti halnya di wilayah Gresik Selatan, Gus Yani meminta Camat Driyorejo untuk melakukan koordinasi dengan perusahaan sekitar untuk dapat membantu melakukan normalisasi Kali Avoor. “Setidaknya ada peran perusahaan melalui CSR untuk melakukan normalisasi Kali Avoor agar dapat meminimalisir terjadinya banjir di wilayah tersebut,” jelasnya.
Termasuk di wilayah Benjeng, Cerme dan juga Balongpanggang. Dirinya juga meminta Camat di wilayah tersebut untuk melakukan koordinasi dengan perushaaan sekitar. “Kita dorong perushaaan untuk bersedia berkontribusi melalui CSR. Jadi antara pemerintah daerah dan perusahaaan mempunyai kewajiban yang sama untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami beharap masyarakat turut mendukung dan mensupport langkah ini,” imbuh Gus Yani. (iwan)