NGANTOR DI DESA DOUDO, WABUP BU MIN KESEMSEM MELIHAT LINGKUNGAN DESA YANG BERSIH ASRI

JATIMTIME.COM – GRESIK || Kegiatan ngantor di desa Wakil Bupati Gresik, Hj. Aminatun Habibah terus berlanjut. Kali ini Bu Min sapaan akrab Wakil Bupati itu ngantor di Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Gresik, Kamis (10/03/2022).

Saat memasuki desa Doudo hingga berhenti di halaman kantor desa, Bu Min langsung berucap bahwa dirinya kagum melihat lingkungan desa yang bersih dari sampah. Tak hanya bersih, namun disepanjang jalan desa yang dilalui Bu Min, tampak berbagai tanaman baik tanaman hias hingga tanaman obat tertata rapi di plataran. Tentu hal itu membuat lingkungan desa Doudo tampak asri. Tak heran,

“Begitu masuk lingkungan desa Doudo, saya, yang saya lihat adalah lingkungannya yang bersih dan asri. Sepertinya adem dilihat,” kata Bu Min.

Baca juga:  PERINGATI NUZULUL QUR'AN, BUPATI DAN WAKIL BUPATI GRESIK SANTUNI 1000 ANAK YATIM

Kedatangan Bu Min itu disambut langsung oleh Kepala Desa setempat, Soetomo. Hadir pula camat Panceng beserta muspika setempat.

Usai mendengar sekilas pandang desa Doudo, Bu Min tertarik untuk berkeliling desa guna melihat secara aktifitas warganya. Sekitar 100 meter dari kantor desa, Bu Min menjumpai sebuah rumah yang di dalamnya terdapat aktifitas pengelolaan kacang mente. Lantas Bu Min masuk ke dalam rumah tersebut dan melihat kegiatan didalamnya. Tampak didalam rumah tersebut sedang ada proses pengolahan kacang mente mulai dari kupas kulit hingga dijadikan produk olahan makanan cemilan.

Baca juga:  Kolaborasi Densus 88 dan Pemkab Gresik Cegah Radikalisme Ciptakan Kedamaian. 

“Berapa produksi kacang mete dalam satu bulan?,” tanya Bu Min kepada Nuryati, salah seorang ibu yang sedang mengupas kulit kacang.

“Sekitar 50 kilo Bu Min,” jawabnya.

“Terus untuk harganya berapa perkilo Bu Nur,” tanya Bu Min lagi.

“Satu kilo kacang mente goreng biasanya kita jual dengan harga Rp. 150 ribu Bu Min,” jawabnya.

Bu Min menilai, pengelolaan kacang mete ini menjadi salah satu potensi desa yang bagus. Bu Min berharap agar usaha yang digeluti ini dapat terus meningkat, sehingga potensi peningkatan ekonomi desa dapat terwujud.

Tak jauh dari rumah pengelolaan mente, Bu Min menjumpai home industri pembuatan minuman dan makanan berbahan aloevera atau lidah buaya. Bu Min menyempatkan diri singgah sejenak dan mencicipi peyek lidah buaya dan minuman lidah buaya.

Baca juga:  Khofifah Targetkan Pesantren di Jawa Timur Hasilkan 1.000 Produk pada 2023

“Rasanya segar, peyeknya juga renyah. Cocok dipasarkan keluar desa Doudo,” katanya.

Selanjutnya, Bu Min juga meninjau wisata alam Telaga Rena. Di sana merupakan wisata edukasi. Pengunjung yang ingin berkunjung ke Telaga Rena, akan disuguhi pemandangan yang eksotis khas pedesaan.

Telaga tersebut juga cocok dijadikan sebagai lokasi outbond bagi para pelajar.

Bu Min berharap, potensi desa Doudo dan prestasi yang ditorehkan serta kondisi lingkungan yang asri tersebut dapat dijadikan sebagai desa percontohan di Gresik. (Red)