JATIMTIME.COM – SAMPANG || Nasib yang dialami Mbah Mursije “Warga Dusun Pandiyen – Desa Batuporo Timur – Kecamatan Kedungdung – Kabupaten Sampang – Madura, yang bergantung pada Pemerintah melalui Dinas Sosial ataupun Badan Amil Zakat Nasional Sampang mulai sejak tahun kemarin itu tidak jelas
Pasalnya, meski sudah dilakukan Verifikasi dan Validasi data kependudukan dikediamannya yang sangat-sangat memperihatinkan itu tetap tidak dibantu sehingga Mbah Mursije tetap saja semangat bertahan hidup dengan jualan jajan sachetan berbagai macam untuk anak-anak kecil
Lebih mirisnya lagi, di usia udah 90 tahun Mbah Mursije tidak mau meninggalkan gubuk kecilnya ini meski sudah dalam keadaan rapuh dan reyot
Menurut keterangan dari pemuda setempat “Arifin” pemerintah melalui dinas sosial dan BAZNAS Sampang pernah datang membawa bantuan berupa Beras dan Minyak Goreng untuk Mbah Mursije, tetapi untuk bantuan kelanjutan nya tidak ada lagi
“Dulu pernah hadir kerumahnya Mbah Mursije, katanya akan diajukan bantuan berkelanjutan seperti bantuan seumur hidup atau bangunan rumah layak huni, tetapi entah kemana kelanjutan nya tidak jelas,” katanya
Aripin menilai BAZNAS Sampang hanya memberi harapan palsu pada Mbah Mursije, sebab sudah 1 tahun lebih kejelasan bantuan yang akan diberikan pada Mbah Mursije itu seakan-akan lenyap
Pemuda yang aktif di bidang sosial itu turut kasihan pada nasib Mbah Mursije setelah mengharap bantuan dari pemerintah yang tidak jelas itu
“Pemerintah jangan hadir untuk memberi janji Bantuan namun realisasinya tidak ada. Jika hanya datang memberi Beras siapapun mampu. Tapi kebutuhan lainnya pemerintah lah yang harus bertanggung jawab ,” ujarnya
Bukan karena apa kata Arifin, layakkah seorang nenek tua yang usianya cukup lebih itu menepati rumah yang berukuran 2×3 meter, dicukupkan buat memasak, tidur dan menyembah Tuhan. Belum lagi tidak ada kamar mandinya
“Mana yang katanya orang miskin itu akan dilindungi pemerintah, dan mana yang katanya akan membantu orang miskin, kok tidak kelihatan hidupnya,” pungkasnya
Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan Staf Pendistribusian BAZNAS Sampang, saat dihubungi berkali-kali melalui WhatsApp pribadinya tidak menjawab (mldn)