Lewat _Food Estate_ Bupati Fandi Akhmad Yani Optimis Gresik Jadi Sentra Mangga Kualitas Unggulan

GRESIK || Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hari ini, Senin (22/08) mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ini merupakan kali ketiga kunjungan Presiden ke Kabupaten Gresik dalam tahun 2022. Presiden Joko Widodo tidak sendiri, bersamanya hadir pula Ibu Iriana, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

 

Kunjungan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Gresik adalah untuk meresmikan program lumbung pangan atau _food estate_ berbasis mangga dan di Kecamatan Panceng. _Food estate_ yang diresmikan hari ini merupakan _food estate_ kelima secara nasional, yang dengan pembangunannya diharapkan bisa mewujudkan ketahanan pangan sehingga hasilnya bisa memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan dicanangkannya lumbung pangan berbasis mangga ini, Kabupaten Gresik akan memiliki 1.000 hektar kebun mangga yang total perkiraan produksinya mencapai 2.000 kuintal mangga unggulan.

Baca juga:  Hadiri Wisuda Universitas Qomaruddin, Gus Yani Beri Pesan Ini Kepada 464 Wisudawan

 

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani dalam keterangannya kepada awak media mengucapkan terima kasih atas perhatian yang luar biasa dari Presiden Joko Widodo lewat penetapan _food estate_ berbasis mangga di Kecamatan Panceng. Dirinya optimis dengan adanya _food estate_ tersebut bisa mendongkrak produksi mangga di Kabupaten Gresik guna memenuhi kebutuhan nasional maupun ekspor.

 

“Ini merupakan sebuah ekosistem pertanian modern yang mempunyai manfaat luar biasa kepada para petani guna meningkatkan hasil pertaniannya. Terwujudnya _food estate_ ini juga merupakan hasil dari kekompakan dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta serta peran serta masyarakat yang hari ini hasilnya bisa dirasakan bersama,” ujar Bupati Yani

 

Komoditas utama yang dikembangkan dalam _food estate_ Gresik ini adalah berbasis mangga dan dipadukan tumpang sari dengan tanaman lain seperti jagung, jeruk nipis, dan tanaman semusim lainnya. Sehingga petani tetap bisa panen selagi menunggu tanaman mangganya berbuah. Dengan _food estate_ ini, diperkirakan akan ada peningkatan pendapatan petani dari yang sebelumnya berpenghasilan 25 juta/ha menjadi 75 juta/ha

Baca juga:  MOMENTUM HARI KEMERDEKAAN RI KE 77, BUPATI GRESIK SERAHKAN PENGHARGAAN BAGI PARA INSAN BERJASA DAN BEPRESTASI

 

Tidak berhenti di hulu, Bupati Yani juga tidak berhenti di hilir dengan mendorong petani untuk ‘berani’ ekspor produknya. Komoditi mangga asal Kabupaten Gresik saat ini sudah berhasil menembus pasar mancanegara. Sebut saja mangga jenis Sultan hasil produksi dari Nastain, petani mangga asal Sidayu, Gresik. Mangga hasil pertaniannya mampu menembus pasar Singapore, Malaysia, hingga ke Jepang dan China. Keberhasilan mangga Sultan ini merupakan hasil manis dari kolaborasi bersama antara Pemerintah Kabupaten Gresik dengan Bea Cukai dalam mendorong masyarakat untuk ‘berani’ ekspor.

 

“Mangga dari Kabupaten Gresik ini istimewa, salah satunya karena karakter tanah di Kabupaten Gresik yang membuat mangga asal Kabupaten Gresik ini cenderung tidak berair, sangat manis dan lezat. Pak Presiden tadi sudah mencicipi dan beliau sangat suka,” terangnya.

 

Disamping _food estate_ berbasis mangga, pada kesempatan ini juga diluncurkan program taksi alsintan (alat dan mesin pertanian) yang merupakan program dari Kementerian Pertanian dalam rangka membantu menyediakan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara mandiri oleh pelaku usaha di sektor pertanian melalui fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga:  Satresnarkoba Polres Gresik ringkus Pemuda Budak Sabu di Metatu

 

Sebagai gambaran, terdapat beberapa unit usaha yang ada di dalam program taksi alsintan, diantaranya adalah jasa sewa alsintan (jasa olah tanah, jasa tanam, dan jasa panen), jasa servis dan bengkel serta penyediaan suku cadang. Saat ini, tersedia total 300 alsintan di _food estate_ Gresik yang terdiri dari 70 unit _combine harvester_ , 80 unit traktor roda 4, 100 unit cultivator, dan 50 unit pompa air. Dengan program ini, diharapkan mampu menekan _food loss_ hingga 7% secara nasional disamping juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi petani.

 

“Mudah-mudahan dengan diresmikannya _food estate_ dan program taksi alsintan ini, perkebunan dan pertanian di Kabupaten Gresik jaya dan masyarakat petani Kabupaten Gresik makmur,” ungkap Bupati Yani.