GRESIK || Harapan untuk dapat membangun sebuah rumah tangga yang sempurna adalah dambaan semua orang, namun kehidupan rumah tangga yang dialami oleh seorang ibu muda asal gresik yang berinisial (BL) ini berkata lain.
BL sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa kehidupan rumah tangganya yang selama ini di lalui bersama dengan seorang pemuda (RQ) juga berasal dari gresik berakhir dengan tindakan kekerasan yang dilakukan dengan keji tanpa ada rasa kemanusiaan.
Selama 2 tahun hidup bersama RQ, BL harus melalui hari-hari dengan kesengsaraan. Perbedaan sudut pandang yang biasa dialami sepasang suami-isteri, selalu diakhiri dengan tindakan kekerasan. Bahkan tindakan kekerasan tersebut juga dilakukan RQ saat BL dalam keadaan hamil.
BL mengungkapkan bahwa tindakan suaminya ini memang sengaja tidak dilaporkan karena mengingat punya anak yang masih mecil, dengan harapan suaminya sadar dan memperbaiki sikap perilakunya selama ini. Namun harapan tinggal harapan dia masih terus menerima dan bertahan dengan siksaan yang dilakukan suaminya.
Karena sudah tidak kuat lagi dengan perlakuan suaminya ini akhirnya, BL mengajukan gugatan cerai di pengadilan dan dia masih berharap kalaupun harus pisah maka itu pun pisah dengan baik baik. Namun yang terjadi malah justru sebaliknya, RQ datang di pengadilan dengan didampingi beberapa orang masih menunjukkan sikap tidak bersalahnya.
BL merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus melakukan apa, yang dia bisa hanya menangis dengan menahan perasaan takut dan khawatir yang tidak menentu. (iwan)