JATIMTIME.COM – SIDOARJO || Sungguh miris, pelayanan kesehatan di Sidoarjo, menjadi sorotan masyarakat luas. Setelah Viralnya postingan salah satu Netizen di grup media sosial Sidoarjo. Dalam postingan tersebut, Seorang remaja putri berkeluh kesah, karena sang ibu kandungnya meninggal. Diduga akibat pelayanan oknum petugas kesehatan di Krian.
Kejadian tersebut sempat viral di salah satu group media sosial Facebook itu diunggah oleh SA (16) warga asal Blora, Jawa Tengah yang berdomisili di Tambak Kemerakan. Krian, Sidoarjo.
Dalam postingan itu, Ia menceritakan bagaimana pelayanan salah satu oknum perawat Puskesmas Krian saat menangani Fitria Ningsih, almarhumah ibu kandung SA yang dalam kondisi kritis.
Selang Oksigen yang terpasang di ibunya, yang saat itu dalam kondisi kritis dilepas paksa oleh oknum perawat lantaran belum membayar uang administrasi sebesar 35.000 ribu.
“Hari Sabtu (26/3) ibu saya masuk puskesmas Krian kiranya pukul 05.00 WIB dalam keadaan kritis. Pertama masuk pelayanan baik saja. Namun, pas pergantian petugas yang jaga malam. Perkara uang 35.000 ribu oksigen ibu saya dilepas padahal kondisinya saat itu sesak nafas,” ungkapnya dalam postingan yang diunggah.
Dirinya sempat memohon kepada oknum perawat itu, untuk menunggu keluarganya datang, agar bisa membayar tagihan yang dimaksud. Ucapan tak terpuji malah dilontarkan oknum perawat itu.
“Sempat saya menjelaskan kalau uangnya dibawah ayah saya. Tapi perawatnya malah bilang oksigen ini bukan milik pribadi,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (31/3).
Selang 1 hingga 2 jam oksigen dilepas oleh oknum perawat, naas sang ibu menghembuskan nafas terakhirnya karena sesak nafas.
“Ya Allah gini ya jadi orang gak punya, harus mengikhlaskan meninggalnya ibuku, karena dianggap tak bisa membayar,” ungkapnya sedih.
Tak sampai disitu, usai sang ibu dinyatakan meninggal pihak keluarga diminta untuk segera membawa jenazah untuk dilakukan pemulasaraan dengan nada yang kurang pantas.
“Kondisi berduka pun pihak perawatnya juga memerintah untuk segera membawa pulang jenazah karena puskesmas bukan tempat rekreasi,” tambah SA menirukan oknum perawat. (iwan)