Gus Yani Sebut Generasi Milenial Berperan Penting Dalam Transformasi Digital dan Teknologi Siber

GRESIK || Pesatnya perkembangan era digitalisasi atau transformasi telah menawarkan sederet kemudahan bagi para penggunanya. Hampir seluruh aktivitas dapat dilakukan dengan ruang serba digital. Kebiasaan ini dilakukan oleh hampir seluruh lapisan elemen masyarakat, terutama kaum milenial.

 

Namun untuk menjalani aktivitas di dunia maya tersebut, para pengguna khususnya milenial diwanti-wanti untuk selalu berhati-hati dalam setiap menjalankan aktivitasnya di ruang digital. Jika tidak, beragam hal negatif akan menyertainya. Dalam hal ini, kecakapan pengguna dalam menjelajahi ruang digital sangat diperlukan.

 

Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi harus diimbangi dengan perilaku adaptasi terhadap berbagai informasi yang berkembang. Terutama generasi milenial perlu membekali diri agar kerawanan dapat diantisipasi.

 

Hal itu diungkapkan Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik saat melaunching Gresikkab-CSIRT (Computer Security Incident Response Team), Rabu (14/11/2022) di Hotel Santika, Gresik.

Baca juga:  Fenomena Pembakaran Al-Quran di Swedia Berdasarkan Pendekatan Konstruktivis Hubungan Internasional

 

CSIRT ini salah satu tugasnya untuk mempromosikan penggunaan teknologi informasi komunikasi, menganalisis problem dan menangani masalah keamanannya. Menurutnya, perlunya peran generasi millenial untuk belajar dan mengembangkan teknologi informasi yang ada, terutama berkaitan dengan siber.

 

“Keamanan informasi adalah suatu bagian yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian khusus mengingat pentingnya dan berharganya informasi di suatu pemerintahan. Jika ada kejahatan siber yang menyerang, tim CSIRT ini bisa bergerak cepat untuk menangani,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Gus Yani, Pemerintah Kabupaten Gresik memberikan kesempatan generasi millenial agar bisa berkolaborasi bareng dan belajar agar menambah wawasan yang lebih luas.

 

“Harapannya adalah terciptanya generasi millenial yang memiliki pola pikir positif dan turut berkontribusi bagi bangsa dan negara, terutama pemerintah di Kabupaten Gresik agar bersama-sama menjaga keamanan data,” ujarnya.

Baca juga:  Hadapi Piala Dunia U-17, Erick Thohir : Timnas Akan Dipersiapkan Secara Serius

 

Pada era transformasi digital saat ini, generasi milenial sangat lihai dalam memilah jenis informasi sesuai kebutuhannya. “Generasi milenial mampu menilai kebenaran suatu informasi. Untuk mendapat informasi digital, mereka dapat melakukan navigasi menggunakan perangkat digital yang mereka miliki,” kata Gus Yani.

 

Lebih lanjut dikatakan, sangat penting pada abad digital ini untuk generasi milenial dapat menguasai  dan mampu menggunakan perangkat digital maupun perangkat internet dengan baik. Oleh sebab itu, penguatan literasi digital menjadi sangat penting yang nantinya akan memberikan informasi serta pengetahuan kepada kita semua.

 

“Jika generasi milenial telah mampu menggunakan, memanfaatkan serta berkontribusi pada ruang digital dan media internet, sangat diharapkan pada generasi milenial untuk memberikan kesan positif serta berperan pada ruang digital pada saat ini dan pada masa yang akan mendatang,” ungkapnya.

Baca juga:  Sukses Gelar Road to Tour of Kemala Seri Ketiga, Bupati Fandi Akhmad Yani Terus Dorong Sport Tourism Di Kabupaten Gresik

 

Ditambahkan, generasi digital memerlukan etika digital atau network etiquette (netiket) untuk aktualisasi diri. Etika digital adalah kemampuan individu untuk menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika bermedia digital dalam kehidupan sehari-hari.

 

Prosesi Launching Gresikkab-CSIRT dilakukan dengan penyerahan Surat tanda registrasi (STR) dari BSSN kepada Bupati Gresik.

 

Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Hasto Prastowo mengapresiasi langkah Pemkab Gresik membentuk tim CSIRT.

 

Menurutnya, langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam mengoptimalkan penanggulangan ancaman kejahatan siber yang marak terjadi.

 

“Dengan adanya tranformasi digital, dampaknya adalah permasalahan keamanan siber, untuk itu semuanya harus disiapkan dan diamankan,” ujar Hasto.