GRESIK || Upaya peningkatan kembali eksistensi Pudak Galeri Gresik, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Gresik menggelar acara talkshow, Sabtu (26/11 /2022).
Acara talkshow dengan tema “Perempuan Pahlawan Ekonomi Keluarga” ini dihadiri masyarakat dari berbagai lintas komunitas sebagai solusi terhadap kemajuan Pudak Galeri dan UMKM Gresik khususnya.
Dalam kesempatan ini, Kepala Diskoperindag Kabupaten Gresik, Malahatul Fardah menyebutkan bahwa peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung bangkitnya kembali Pudak Galeri.
“Kemajuan Pudak Galeri harus disertai masukan-masukan dari masyarakat dalam hal ini diwakili oleh kelompok komunitas yang bisa memberikan sumbangsihnya terhadap perkembangan Pudak Galeri di masa mendatang,” ujar Fardah.
Selain itu, beliau juga menyebutkan bahwa pentingnya sertifikasi halal di setiap produk makanan dan minuman yang sudah ditetapkan oleh pemerintah terhitung sejak 17 Oktober 2019 sampai dengan 17 Oktober 2024.
“Nantinya di tahun 2024 semua produk makanan dan minuman harus berlabel halal, Dinas (Diskoperindag) akan menfasilitasi pengurusan BPOM agar pelaku usaha bisa mengembangkan produknya di masa mendatang,” tambah Kepala Dinas yang baru dilantik tersebut.
Tanggapan anggota DPRD Kabupaten Gresik dari Komisi ll, Asroin Widiyana mengenai angka lapangan pekerjaan yang masih belum menjangkau sebagian masyarakat, hendaknya dijadikan acuan pemerintahan untuk memberikan berbagai pelatihan kewirausahaan.
“Banyaknya masyarakat yang terkendala belum memiliki lapangan pekerjaan, menjadi perhatian kami dari dewan. Sehingga perlunya dorongan kreatifitas dari masyarakat itu sendiri untuk terjun dalam dunia usaha,” kata Asroin.
Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Syahrul Munir, dalam kesempatan talkshow ini mengingatkan kepada pelaku usaha tentang pergeseran perkembangan dunia usaha seiring kemajuan teknologi harusnya penjadi perhatian para pelaku usaha.
“Ada beberapa tips untuk UMKM naik kelas, pertama pemahaman soal program daerah melalui peluang untuk memasarkan produk, kedua memperkuat pemahaman administrasi dan digitalisasi, ketiga penguatan kelembagaan, diantaranya untuk fasilitas anggaran modal dari pemerintah dan keempat penguatan jaringan dan stakeholder, agar komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha lebih intensif sehingga dapat membuahkan sinergitas positif demi kemajuan usaha,” jelas Syahrul.
Ketua Pengurus Harian Komunitas Wirausaha Muslimah, Evva Yerry Mahmudah menyebut mayoritas pelaku UMKM yang didominasi perempuan perlu dukungan untuk peningkatan dalam usahanya.
“65 persen pelaku UMKM adalah perempuan, diantaranya masih ada yang belum mampu atau kesulitan dalam mengembangkan usahanya.
Pemberdayaan UMKM bisa digalakkan memulai pelatihan-pelatihan pengembangan produk,” jelas Evva.
Talkshow ini juga menjadikan wadah masukan dari berbagai komunitas, Mohammad Samsul dari komunitas Gasebo menyebutkan bahwa sepinya peminat pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas Pudak Galeri perlu dievaluasi agar segera mendapat solusi.
“Akses mobilitas peziarah yang keluar masuk parkiran Pudak Galeri peluru dievaluasi sehingga dapat meningkatkan penjualan produk di dalam Pudak Galeri itu sendiri,” ujar Samsul.
Masukan juga datang dari komunitas Gresik Ekspresi, “sosialisasi program atau kebijakan pemerintah terkait UMKM lebih digencarkan sehingga masyarakat lebih paham dan dapat memanfaatkan peluang tersebut,” ujar Amar. (iwan)