GRESIK || Segenap kepala desa, BPD, dan perangkat desa dari 17 desa di Kecamatan Wringinanom mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa se-Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, di Hotel Batusuki,
“Ini forum yang sangat luar biasa, khususnya Kecamatan Wringinanom yang sangat kompak baik dari Kepala Desa, Ketua AKD, para BPD dan perangkat yang hadir. Mudah-mudahan kekompakan ini merupakan salah satu strategi kita dalam mewujudkan pembangunan di desa,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat membuka kegiatan.
Bupati Yani mengatakan, kegiatan Bimtek semacam ini sudah sering dilakukan dan besar harapannya agar peserta Bimtek bisa mendapatkan oleh-oleh berupa ilmu saat kembali ke desa masing-masing. Kegiatan Bimtek ini juga diharapkan bisa mengintegrasikan pembangunan agar selaras mulai dari pemerintahan pusat, hingga turun ke tingkat desa.
Dalam paparannya dihadapan Camat Wringinanom Dwi Purbo Wahyono, dan seluruh peserta Bimtek Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa se-Kecamatan Wringinanom, Bupati Yani menekankan 2 hal penting yang berhubungan satu dengan yang lain, yakni penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) dan e-katalog.
“Sustainable Development Goals (SDGs) pada intinya adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan, yang satu caranya adalah lewat dana desa yang digunakan untuk pembangunan di desa agar masyarakatnya sejahtera lewat penggunaan e-katalog. SGDs adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan disisi lain e-katalog menjadi suatu strategi,” ujar Bupati Yani.
“e-katalog ini menjadi formula yang sangat luar biasa dengan memberikan kesempatan tetangga kanan kiri kita, jadi _sampeyan_ bisa membantu mereka. Caranya adalah dengan mengajak tetangga kanan kiri kita yang memiliki usaha tersebut untuk mendaftarkan usahanya ke dalam e-katalog. Daftarnya sangat mudah, lewat online dan saat ini sudah sangat dipermudah syarat-syaratnya. Kalau sudah terdaftar di e-katalog, maka pembelanjaan kebutuhan desa bisa membeli barang-barang tersebut,” sambungnya.
Dengan besarnya manfaat yang didapat melalui e-katalog tersebut, maka Bupati Yani dengan tegas berpesan agar penggunaan dana desa bisa dialokasikan 10-20% untuk pembelajaan lewat e-katalog.
Terkait SDGs, Bupati yani mengatakan bahwa untuk saat ini diprioritaskan 4 variabel dari 17 variabel yang ada, yakni infrastruktur, lingkungan, sosial, dan tata kelola hukum dan pemerintahan.
“Dari 4 variabel tersebut, diperlukan lagi identifikasi di masyarakat untuk bisa menentukan seperti apa kebutuhan masyarakat di lapangan. Oleh karenanya, saya berharap desa digital sudah menjadi suatu kewajiban kita semua. Desa digital ini diharapkan diimbangi dengan perbaikan data, data apapun terkait masyarakat dan tentunya yang update,” pungkasnya.
Disamping paparan dari Bupati Fandi Akhmad Yani, acara Bimtek tersebut juga diisi dengan paparan dari narasumber baik dari internal pemkab maupun eksternal. Diantaranya adalah Kepala Inspektorat Pemerintah Kabupaten Gresik, Edy Hadisiswoyo, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gresik, Abu Hassan. Dari Polres Gresik hadir Kanit Tipikor Satreskim Polres Gresik, Ipda I Ketut Riasa, dan Alifin Nurahmana Wanda selaku Kasi Pidsus Kejari Gresik.