GRESIK || Pemerintah Kabupaten Gresik saat ini terus berupaya dalam mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat. Berdasarkan data dari Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Pemukiman, tercatat ada 6.000 dari 1.3 juta penduduk di Gresik yang rumahnya bisa dikatakan tidak layak huni.
Untuk itu, Pemkab Gresik mengucurkan dana APBD untuk memperbaiki lebih dari 500 rumah yang tidak layak huni milik masyarakat. Dalam prosesnya, Pemkab Gresik gandeng LSM dan Perusahaan untuk manfaatkan dana _Corporate Social Responsibility (CSR)_ untuk menambah jumlah rumah yang dapat diperbaiki.
Pada penyalurannya, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah secara langsung meninjau proses pembangunan rumah layak huni di 2 desa/dusun di Kecamatan Wringinanom dan Balongpanggang, Selasa (13/9).
Pada kesempatan tersebut, Bu Min salurkan dana sosial dari Real Estate Indonesia (REI) Gresik masing-masing sebesar Rp. 20 juta rupiah untuk pembangunan rumah layak huni ditambah dengan sembako.
Perwakilan dari REI Gresik Widodo katakan kegiatan ini bisa menjadi start yang baik atas sinergi antara pemda dengan REI.
“Lewat alokasi dana CSR teman-teman pengembang perumahan, REI ingin turut serta ambil bagian atas upaya pemda dalam rangka mengurangi jumlah rumah tdk layak huni di kab gresik. Kami yakin teman2 pengembang jg akan support dan antusias karena Ini adalah sebuah program kegiatan yg sangat mulia” ucap Widodo
Dalam aksinya, Bu Min juga ditemani oleh DPRD Gresik Khomsatun, Kepala Dinas CPKP Ida Lailatussa’adiyah, Camat Wringinanom Dwi Purbo Wahyono beserta Muspika, Camat Balongpanggang Muhammad Amri beserta Muspika, serta para kepala desa setempat.
Mengawali tujuannya, Bu Min bergerak ke rumah pasangan Toni Wiguna dan Siti Maesaroh yang rumahnya roboh Kamis lalu. Berlokasi di Dusun Krajen Lor RT.01 RW.02, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, pasangan ini sehari-hari nya berjualan makanan kecil di sekolah-sekolah.
Selepas dari Wringinanom, Bu Min bergeser menuju rumah milik salah seorang warga bernama Sumadi (60) di Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang. Menurut warga, rumah Sumadi sudah nampak tua dan rawan roboh sehingga sangat memerlukan bantuan tersebut.
Dana bantuan itu nantinya akan dikelola oleh pemdes setempat dan bekerja sama dengan Muslimat, Fatayat, Karang Taruna, dan organisasi desa yang lain untuk mengawasi aliran dana bantuan agar tepat sasaran.
“Dan ini langsung kita berikan pada pemerintah desa, kami juga mengundang kartar, fatayat, dan lain-lain agar membantu mengawasi progresnya” ucapnya.
Ia juga katakan akan terus koordinasi dengan seluruh lini agar program rumah layak huni ini merata di Kabupaten Gresik.
“Jadi kita nanti akan perbaiki bersama-sama, mungkin sekarang daerah selatan, besoknya utara, sehingga 6.000 itu tadi akan tuntas” kata Wabup Gresik saat salurkan bantuan tersebut.